Menaksir lebar semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaanyang mengasyikkan. Apalagi banyak cara dan metode yang bisa digunakan untuk menaksir lebar. Untuk menaksir lebar para pramuka bisa memilih metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45 derajat), 1/4 lingkaran, gelombang parabola, dan metode lainnya. Dan kali iniBlog Pramuka akan menguraikan cara menaksir lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga.
Menaksir sendiri merupakan aktifitas “menentukan
sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”.
Dari pengertian itu menaksir lebar dapat diartikan sebagai mengira-ngira lebar
suatu obyek. Dalam kepramukaan banyak jenis ketrampilan menaksir seperti menaksir tinggi,
menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir kedalaman, menaksir berat, dan
lain-lain.
Menaksir, termasuk menaksir lebar, selain akan sangat
berguna saat dipraktekkan dalam kegiatan di alam terbuka pun termasuk salah
satu materi dalam Syarat Kecakapan Umumterutama SKU Penggalang Ramu
dan SKU Penggalang Terap sebagaimana SK
Kwarnas No. 198 Tahun 2011.
Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga
Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode
dan cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah satu
metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga.
Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil
yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis
serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.
Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat
dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan
yang digunakan bersifat fleksibel.
Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan
metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:
Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
- Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik "A".
- Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
- Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik "B".
- Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".
- Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.
- Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik "D".
- Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".
- Ukur jarak antara titik "D" dan "E"
- Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.
Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai
seperti berikut:
Perbandingan Fleksibel
Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar
sungai dengan metode perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat
fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas medan. Rumus
metode ini memang fleksibel tidak harus "AB = 2 x DE" namun rumus
bisa juga dirubah menjadi:
- "AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau sungai yang diukur agak semepit.
- "AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar.
- Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE"; bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar dengan
menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi
medan mendatar dan bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila
gunakan metode menaksir lebar yang lain.
0 komentar:
Post a Comment