Dasadarma atau
Dasa Darma Pramukaadalah salah satu bagian dari kode kehormatan bagi
anggota Gerakan Pramuka sehingga sekaligus merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Sebagaimana telah diketahui, Kode Kehormatan Pramuka(kode
etik anggota Gerakan Pramuka) terdiri atas janji (komitmen diri) dan ketentuan
moral pramuka. Ketentuan moral pramuka inilah yang kemudian disebut sebagai
Darma Pramuka yang terdiri atas Dwidarma (untuk
pramuka siaga) dan Dasadarma (untuk pramuka penggalang, penegak, pandega, dan
anggota dewasa).
Dasadarma sering
kali ditulis dan disebut dengan beberapa variasi yang berbeda. Ada yang menulis
dan menyebutnya sebagai:
- Dasa Dharma Pramuka
- Dasa Darma Pramuka
- Dasadharma Pramuka
- Dasadarma Pramuka
- Dasadarma
Menilik pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, penggunaan istilah yang benar adalah
"Dasadarma". Tanpa kata "pramuka", tanpa dipisah dengan
spasi, dan tanpa menggunakan huruf "h" pada bagian "darma".
Penulisan dan penyebutan yang tanpa menggunakan huruf "h" dan dengan
dirangkai lebih didasarkan pada penggunaan kaedah berbahasa yang benar sesuai
dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sedangkan "tanpa diikuti kata
pramuka" karena dasadarma adalah bagian kode kehormatan yang dikhususkan
pada beberapa golongan anggota pramuka tertentu, bukan pada semua pramuka (DarmaPramuka Siaga bukan
Dasadarma tapi Dwidarma). Pun frasa "dasadarma" telah mengandung arti
"ketentuan moral pramuka penggalang, penegak, pandega, dan dewasa"
jika ditambahkan dengan kata pramuka lagi akan terjadi 'pemborosan penggunaan
kata dalam berbahasa' karena berarti "ketentuan moral pramuka
penggalang, penegak, pandega, dan dewasa pramuka".
Pengertian
Dasadarma
Menurut bahasa "dasadarma"
berasal dari kata "dasa" dan "darma". Dasa berasal
dari bahasa Jawa yang mempunyai arti sepuluh sedangkan darma berasal
dari bahasa Sanskerta yang mempunyai arti kewajiban, aturan, tugas hidup,
kebenaran, dan kebajikan. Sehingga secara bahasa dasadarma dapat diartikan
sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan kebajikan.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, dasadarma dapat diartikan sebagai
ketentuan moral bagi anggota Gerakan Pramuka golongan Penggalang,Penegak, Pandega,
dan anggota dewasa. Ketentuan moral (Darma Pramuka) bersama dengan janji atau
komitmen diri (Satya Pramuka) sendiri merupakan bagian dari kode kehormatan
pramuka. Di samping Dasadarma, terdapat juga Dwidarma yaitu darma atau
ketentuan moral bagi anggota Gerakan Pramuka Siaga.
Bunyi
Dasadarma
Dasadarma telah mengalami
beberapa kali perubahan atau perkembangan. Sejak tahun 1961, Dasadarma ini
telah mengalami perkembangan hingga sebanyak 5 kali, yaitu:
- Dasadarma sebagaimana lampiraan Keppres 238 Tahun 1961 yang digunakan pada tahun 1961-1966;
- Dasadarma hasil Mukeranpuda (sekarang Munas) tahun 1966 yang digunakan pada tahun 1966 -1974
- Dasadarma amanat MPP 1970 dan Munas 1974 yang digunakan pada tahun 1974-1978
- Dasadarma hasil Munas 1978 yang digunakan pada tahun 1978-2009
- Dasadarma hasil Munas 2009 yang digunakan pada tahun 2009-sekarang
Pembahasan perkembangan
Dasadarma dari yang pertama kali hingga yang terakhir akan dibahas dalam
artikel tersendiri.
Adapun bunyi dasadarma yang
digunakan saat ini adalah sebagaimana yang disusun dan tercantum dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009 (Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 203 Tahun 2009) yang kemudian ditegaskan lagi dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
Tahun 2012.
Bunyi dasadarma tersebut
adalah sebagai berikut:
Dasadarma
- takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia
- patriot yang sopan dan kesatria
- patuh dan suka bermusyawarah
- rela menolong dan tabah
- rajin, terampil, dan gembira
- hemat, cermat, dan bersahaja
- disiplin, berani, dan setia
- bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Dari teks dasadarma tersebut bisa dilihat bahwa:
- Frasa "dasadarma" dirangkai dan tidak mengunakan huruf "h"
- Tidak diikuti dengan kata "Pramuka"
- Tidak menggunakan kalimat "Pramuka itu:" sebelum penyebutan poin-poin dasadarma.
Terkait dengan makna dan
pengamalan masing-masing poin dalam dasadarma akan dibahas dalam artikel
tersendiri.
Kiranya itulah pembahasan
mengenai dasadarma (Dasa Dharma Pramuka) mulai dari cara penulisan dan
penyebutan yang benar, pengertian dasadarma, dan bunyi dasadarma. Semoga dengan
mengenal itu semua mampu memotivasi para pramuka untuk
menerapkan kesepuluh poin dalam dasadarma tersebut dalam kehidupan sehari-hari
baik ketika mengenakan seragam pramuka maupun
tidak.
0 komentar:
Post a Comment